2012 lagi di omongin sma banyak orang skarang, apalagi setelah filmnya keluar. Menurut gw, isu2 tentang kiamat tuh udh jadul bgt, drdlu selalu ada isu2 kiamat, pdhal kalo di lihat dr konsep agama Islam, tanda2 kiamat tuh blum semuanya terjadi. Berarti kiamat 2012 akan terjadi jika 90% tanda2 kiamat dr agama Islam terjadi sepanjang kurun waktu (entah dr kapan, karena sudah ada beberapa tanda2 kiamat dr Agama Islam yg terjadi) sampai 2012. Semua yg gw tulis td itu sih menurut gw (boleh setuju, boleh nggak, mohon kritik dan sarannya). Nih, gw dapet sebuah artikel tentang 2012 dr sebuah situs astronomi di internet.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
2012, Sebuah Perbincangan Santai Tapi Bermutu
Ditulis 6/15/09
2012? Sepertinya kata-kata tersebut menjadi kata-kunci yang menarik untuk disimak, utamanya apabila dikaitkan dengan ‘kiamat’. Apakah memang ada kaitannya? Tentunya menarik untuk dipahami, terutama untuk mengurai hal-hal yang ilmiah dan metafisis. Ada batas yang jelas antara ilmiah dan metafisis, karena pemahaman ilmiah memberikan penjelasan-penjelasan yang rasional dan sahih atas fenomena-fenomena yang ada di alam. Demikian juga dengan, apa yang akan terjadi di tahun 2012? Apakah benar akan terjadi suatu kiamat?
Untuk mengurai permasalahan tersebut dari sudut pandang ilmiah, dan kaitannya dengan suatu fenomena dari langit, maka Himpunan Mahasiswa Astronomi (Himastron ITB) menyelenggarakan acara Talk-Show 2012, yang diselenggarakan pada hari Minggu yang lalu, 14 Juni 2009, bertempat di Aula Timur ITB.
Pada acara talk-show tersebut, dihadirkan tiga pakar astronomi dari tiga bidang kajian yang berbeda, dari Arkeo-Astronomi (Drs. Widya Sawitar dari Planetarium Jakarta), Fisika Tata Surya (Dr. Budi Dermawan dari Astronomi ITB) dan Fisika Matahari (Dra. Clara Y. Yatini M.Sc dari LAPAN Bandung).
Salah satu isu yang berkembang dengan 2012 terkait dengan ‘ramalan’ bangsa Maya, bahwa alam semesta akan berakhir pada tahun 2012 menurut perhitungan kalender mereka. Jika yang dimaksud adalah akhir dari satu siklus masa berdasar kalender mereka, bisa saja itu benar (satu masa itu bisa seperti dalam satu tahun Masehi terdiri dari 12 bulan, 365 hari). Tetapi apakah kemudian itu diartikan sebagai akhir suatu jaman?
Tentunya tidak akan semudah itu penjelasannya, karena pola pikir manusia modern tentunya tidak akan sama dengan pola pikir bangsa Maya, betapapun manusia modern mencoba menginterpretasikan catatan-catatan peninggalan bangsa Maya, hasilnya hanyalah berupa interpretasi yang bisa berbeda antara satu pembaca dengan pembaca yang lain. Sistem kalender bangsa Maya saja sudah sangat berbeda dibanding dengan manusia modern, apalagi dengan cara mereka menginterpretasi pemahaman akan alam semesta. Jadi, apakah memang ada kiamat pada 2012? Apakah memang bangsa Maya meramalkan seperti itu? Interpretasi tetaplah interpretasi, sebagaimana bangsa Maya adalah bangsa Maya, dan manusia modern adalah manusia modern, cara pandang akan alam tentunya sudah sangat berbeda.
Lalu kalau begitu? Salah satu calon penyebab lain kiamat 2012 adalah planet X. Planet X? Diskusi tentang planet X telah dimulai sekitar tahun 1980-an, oleh para peneliti Tata Surya, dalam upaya untuk menjelaskan perilaku orbit Uranus dan Neptunus. Seiring dengan kemajuan studi Tata Surya, (termasuk pencarian planet X; yang salah satu dampaknya juga menyebabkan Pluto keluar dari definisi sebagai planet anggota Tata Surya) alih-alih menemukan si planet X, malah membuka cakrawalah pada temuan-temuan baru sepanjang tepi luar Tata Surya kita.
Apakah planet X akan ditemukan? Jelas pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan ilmiah, yang sangat berbeda dengan” ‘Akankah planet X akan menyebabkan kiamat pada 2012?’. Pencarian planet X dilakukan pada tepi terjauh dari sistem Tata Surya kita, sementara, apabila sesuatu akan menabrak planet Bumi dalam jangka waktu yang hanya sekitar 3 tahun ini, tentunya ada sesuatu (sebutlah si planet X itu) yang: (i) besarnya seukuran planet, (ii) jaraknya tidak terlalu jauh dari Bumi, (iii) pergerakannya mendekati Bumi. Tetapi, pengamatan astronomi sampai saat ini menunjukkan tanda-tanda planet X itu TIDAK ADA di dekat Bumi. Bagaimana mungkin ada di dekat Bumi, sementara pencarian sampai di tepi jauh Tata Surya saja masih diselidiki keberadaannya? Jadi, baiklah kita tempatkan si planet X tersebut sebagai obyek yang sedang diteliti keberadaannya di tepi terjauh Tata Surya, alih-alih benda dekat yang mengancam planet Bumi.
Lalu ada apa lagi dengan 2012? Kalau diantara pembaca ada yang pernah nonton film ‘Knowing’, tentulah tahu maksud penulis. Akankah Bumi akan berakhir, lenyap dalam jilatan lidah api yang muncul dari Matahari? Menurut studi astronomi, diketahui bahwa umur Matahari telah mencapai 4,5 milyar tahun, dan sepanjang hidupnya tersebut, Matahari telah memberikan banyak, termasuk kehidupan di planet Bumi. Dari hidupnya yang telah berlaku tersebut, telah banyak dinamika yang dimunculkan dan berkait dengan planet Bumi.
Seiring dengan kemajuan studi fisika Matahari, manusia telah belajar dan mengamati, bahwa ada kalanya Matahari menyemburkan sulur-sulur lidah api berenergi tinggi, dikenal sebagai flare Matahari, yang disertai pelontaran massa partikel berenergi tinggi. Ada kalanya pelontaran tersebut mencapai ke planet Bumi. Ada kalanya Matahari sangat aktif, dan ketika aktivitas tersebut mempengaruhi Bumi, dan masyarakat di belahan Utara-Selatan Bumi memandanginya sebagai fenomena ‘aurora’. Itu hanyalah salah satu tanda bahwa, Bumi tidak bisa tidak akan terpengaruh oleh aktivitas yang muncul dari Matahari.
Tetapi selama hidupnya, planet Bumi tetap dapat mengungkung kehidupan yang ada di dalamnya. Seberapapun kekuatan gangguan yang muncul dari Matahari, kehidupan tetap berlangsung. Dari studi fisika Matahari, didapatkan bahwa ada pola waktu yang menentukan apakah Matahari sedang aktif atau sedang tenang, dikenal sebagai pola 11 tahunan. Studi terkini memperkirakan bahwa Matahari akan kembali pada puncak aktivitas dari siklus 11-tahunannya itu di sekitar tahun 2012, (kurang lebih). Pada saat aktif tersebut, maka akan makin banyak sulur-sulur api terjadi dan semakin banyak materi dilontarkan dari Matahari, dan tidak tertutup kemungkinan bisa mengenai lingkungan Bumi. Apakah kemudian, terjadi kiamat? Telah sekian milyar tahun Bumi dihajar oleh sulur-sulur api dari Matahari, tetapi Bumi masih utuh.
Seiring dengan kemajuan teknologi, ketika ketergantungan pada perlistrikan makin besar, dan sistem komunikasi yang telah memanfaatkan teknologi satelit antariksa; disinilah ancaman muncul. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, lontaran partikel ber-massa dari Matahari adalah partikel ber-muatan dengan energi tinggi. Dampak yang pertama kali dirasakan akibat pelontaran massa tersebut adalah pada sistem persatelitan. Karena satelit-satelit yang diluncurkan di angkasa berada pada posisi yang sangat jauh, tinggi dari permukaan Bumi, ketika ada pelontaran Massa yang sampai di lingkungan atas atmosfer, satelit yang memanfaatkan teknologi elektromagnetik, menjadi rentan terhadap ancaman partikel bermuatan. Kalau satelit sudah terganggu, maka pengaruhnya bisa pada sistem komunikasi, transmisi data (internet, sistem ATM, GPS, TV, dll), dan berbagai sistem yang memanfaatkan sistem persatelitan & perlistrikan.
Demikian juga, sejarah telah mencatat, di tahun 1989, sebuah badai kuat di Matahari telah menyebabkan kerusakan sistem perlistrikan di Quebec, Canada. Bukan tidak mungkin bahwa di suatu ketika, badai yang sangat kuat dari Matahari akan kembali mempengaruhi sistem perlistrikan di Bumi ini. Jadi kalau sudah begitu? Apakah kiamat? Bagi manusia modern yang menggantungkan hidupnya pada peralatan modern, (GPS, handphone, ATM, internet, dll), sedikit saja tidak beroperasi; atau tiba-tiba mati lampu (akibat Matahari)! Maka itu bisa menjadi ‘kiamat’. Tentunya situasinya tidaklah harus menjadi dramatis, tetapi ada hal-hal yang bisa dijelaskan tanpa harus membuat kebingungan.
Diskusi tentang 2012 sepanjang 4 jam tersebut berlangsung hangat, dan waktu yang disediakan, terasa tidak mencukupi, karena peserta yang mencapai 300 orang dari berbagai tempat dan latar belakang masih penasaran untuk bertanya, mendengarkan dan berdiskusi sambil terus belajar.
Jadi akankah ada kiamat pada 2012? Dari sudut pandang ilmu pengetahuan, penelitian dan pengamatan menunjukkan, tidak ada tanda-tanda kiamat akan mengancam kehidupan di Bumi. Hal-hal tersebut dikaji berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang rasional, dan tidak ada satupun kajian ilmiah yang mengarah pada kiamat pada 2012.
Apabila masih ada yang bersikukuh, sesuatu itu terjadi pada 2012 (oleh sesuatu sebab yang lain, tetapi tanpa penjelasan ilmiah), biarlah itu menjadi pembahasan bagi yang memahami metafisika, tetapi itu adalah wacana yang berbeda dengan kajian ilmiah astronomi. Ilmu pengetahuan, termasuk astronomi tidak memberi suatu jawaban yang tunggal atau bersifat mutlak, karena setiap penemuan baru membuka cakrawala baru pada pemahaman kita tentang alam, tetapi ilmu pengetahuan harus berbicara secara jujur; apabila tidak tahu, katakan tidak tahu, cari tahulah jawabannya dengan metode ilmiah. Selain itu, ilmu pengetahuan tidak memberikan penjelasan yang ambigu, apalagi membingungkan.
Baiklah, detil pembicaraan Talk-Show tidak akan cukup apabila semuanya dituliskan pada reportase ini, tetapi rekaman seluruh acara acara Talk-Show 2012 itu dapat diminta di Himpunan Mahasiswa Astronomi ITB, Gedung labtek III lt IV, Program Studi Astronomi, Jl. Ganesa 10 Bandung, Jawa Barat Indonesia.
Sumber : langitselatan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar